Dilanda Kemarau, Warga Desa Cege, Antusias Mengikuti Perayaan 17 Agustus Ditenga Sawah
WATAMPONE, LAMELLONGNEWS.COM--- Ditengah hamparan sawah yang menguning, dan dilanda musim kemarau berkepanjangan akibat pengaruh EL Nino, membuat padi mereka terancam mengalami puso atau gagal panen.
Namun, itu tidak membuat ratusan warga masyarakat Dusun Bulu, Desa Cege Kecamatan Mare, Senin, 17 Agustus. patah semangat, mereka pun antusias mengikuti perayaan 17 dengan berbagai perlombaan yang digelar dengan penuh kesederhanaan.
Berdasarkan pantauan dilokasi, ada beberapa agenda kegiatan yang digelar yakni pembacaan doa, menyanyikan lagu 17 agustus, dan dirangkai dengan permainan perlombaan kegiatan.
Dalam permainan yang digelar yakni permainan sepakbola yang dimainkan oleh kaum pria mengenakan pakaian wanita (daster_red) sembari bergoyang dengan diiringi musik.
Selain itu juga digelar lomba lari kelereng oleh anak-anak, lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, dan disusul lomba lari karung untuk kalangan ibu rumah tangga maupun lomba panjat pinang. Masing-masing menang mendapatkan hadiah yang disediakan oleh panitia pelaksana.
Ketua Panitia pelaksana, A.Tahrir, meskipun lahan pertanian mereka (warga_red) terancam gagal panen, namun mayoritas masyarakat pun tetap antusias mengikuti perayaan yang digelar setiap tanggal 17 Agustus.
"Walaupun dilanda kemarau akibat pengaruh musim, Warga sekitar tetap melaksanakan kegiatan penuh antusias menyambut ulang tahun kemerdekaan yang ke 70. Hanya semata untuk meramaikan maupun menghibur jasa pahlawan kita,"ujarnya saat ditemui LAMELLONGNEWS, dilokasi kegiatan.
Sementara warga setempat, Yusuf mengaku sangat senang mengikuti kegiatan seperi ini.
"Ini sebagai bukti kecintaan masyarakat cege dalam melaksanakan acara tradisional. Walaupun kesibukan mereka melakukan pemotongan padi cuma bertepatan perayaan tujuh belas agustus,"ungkapnya.
Saat disinggung warga yang mengalami kegagalan panen, Dianya meminta kepada pihak pemerintah untuk turun melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada masyarakat setempat.
"Kalau masyarakat menyatakan gagal panen maka pemerintah perlu mencari solusinya dan mengharuskan membantu masyarakat yang membutuhkan. Apalagi pemerintah sebagai pelayan masyarakat," bebernya
Terpisah, Kepala Badan Pemusyawatan Desa (BPD), Desa Cege Manggasali, S.Sos mengatakan pada dasarnya masyarakat disini motivasinya sudah menurun akibat adanya gagal panen, Disisi lain dengan menyambut HUT RI yang ke 70 mereka pun melaksanakan bebarapa pertandingan karena kemerdekaan milik bersama,
"Namun warga dusun Bulu Desa Cege Kecamatan Mare sangat kekurangan air bersih, dan tertimpa kekeringan diarea persawahan, sehingga mengakiibatkan gagal panen. Disinilah peranan pemerintah daerah selalu ada namun tidak maksimal karena kebutuhan pokok yang perlu diprioritaskan saperti saluran irigasi, air bersih, transportasi khususnya jalan dimana ada jembatan disini yang menuju kecamatan tidak kunjung selesai, jembatan yang dimaksu jembantan salongkette,"ungkapnya.
Manggasali menambahkan sangat mengharapkan pada pemerintah sekiranya perlu diperhatikan program-program pokok masyarakat setempat. yang pada dasarnya merupakan sumber pendapatan mereka,
Sementara pihak dari pemerintah Kecamatan Mare, A.Aksi selaku Sekretaris Camat membantah adanya
Short Message Service (SMS) yang berbunyi "Upacara peringatan HUT RI ke-70 secara unik besok di dusun bulu desa cege, kecemtan mare, besok dilaksanakan. Ditengah sawa oleh parah petani. Isi sambutannya berupa bentuk protes terhadap pemerinta yg tdk memperhatikan petani. Yg mau liputan kesanamiki pagi2".
Dengan adanya sms beredar tersebut. Dianya membantah bahwa itu tidak benar,
"Sms itu sengaja disebar oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan sepihak. Perlu di ketahui tidak ada niat untuk memperotes program pemerintah, walaupun keadaan kehendak kemarau ini bukan kehendak pemerintah, namun dari Alam. Ini hanya tujuan untuk memeriahkan kemerdekaan,"ungkapnya.
Penulis : yusnadi
Editor : ruz
Namun, itu tidak membuat ratusan warga masyarakat Dusun Bulu, Desa Cege Kecamatan Mare, Senin, 17 Agustus. patah semangat, mereka pun antusias mengikuti perayaan 17 dengan berbagai perlombaan yang digelar dengan penuh kesederhanaan.
Berdasarkan pantauan dilokasi, ada beberapa agenda kegiatan yang digelar yakni pembacaan doa, menyanyikan lagu 17 agustus, dan dirangkai dengan permainan perlombaan kegiatan.
Dalam permainan yang digelar yakni permainan sepakbola yang dimainkan oleh kaum pria mengenakan pakaian wanita (daster_red) sembari bergoyang dengan diiringi musik.
Selain itu juga digelar lomba lari kelereng oleh anak-anak, lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, dan disusul lomba lari karung untuk kalangan ibu rumah tangga maupun lomba panjat pinang. Masing-masing menang mendapatkan hadiah yang disediakan oleh panitia pelaksana.
Ketua Panitia pelaksana, A.Tahrir, meskipun lahan pertanian mereka (warga_red) terancam gagal panen, namun mayoritas masyarakat pun tetap antusias mengikuti perayaan yang digelar setiap tanggal 17 Agustus.
"Walaupun dilanda kemarau akibat pengaruh musim, Warga sekitar tetap melaksanakan kegiatan penuh antusias menyambut ulang tahun kemerdekaan yang ke 70. Hanya semata untuk meramaikan maupun menghibur jasa pahlawan kita,"ujarnya saat ditemui LAMELLONGNEWS, dilokasi kegiatan.
Sementara warga setempat, Yusuf mengaku sangat senang mengikuti kegiatan seperi ini.
"Ini sebagai bukti kecintaan masyarakat cege dalam melaksanakan acara tradisional. Walaupun kesibukan mereka melakukan pemotongan padi cuma bertepatan perayaan tujuh belas agustus,"ungkapnya.
Saat disinggung warga yang mengalami kegagalan panen, Dianya meminta kepada pihak pemerintah untuk turun melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada masyarakat setempat.
"Kalau masyarakat menyatakan gagal panen maka pemerintah perlu mencari solusinya dan mengharuskan membantu masyarakat yang membutuhkan. Apalagi pemerintah sebagai pelayan masyarakat," bebernya
Terpisah, Kepala Badan Pemusyawatan Desa (BPD), Desa Cege Manggasali, S.Sos mengatakan pada dasarnya masyarakat disini motivasinya sudah menurun akibat adanya gagal panen, Disisi lain dengan menyambut HUT RI yang ke 70 mereka pun melaksanakan bebarapa pertandingan karena kemerdekaan milik bersama,
"Namun warga dusun Bulu Desa Cege Kecamatan Mare sangat kekurangan air bersih, dan tertimpa kekeringan diarea persawahan, sehingga mengakiibatkan gagal panen. Disinilah peranan pemerintah daerah selalu ada namun tidak maksimal karena kebutuhan pokok yang perlu diprioritaskan saperti saluran irigasi, air bersih, transportasi khususnya jalan dimana ada jembatan disini yang menuju kecamatan tidak kunjung selesai, jembatan yang dimaksu jembantan salongkette,"ungkapnya.
Manggasali menambahkan sangat mengharapkan pada pemerintah sekiranya perlu diperhatikan program-program pokok masyarakat setempat. yang pada dasarnya merupakan sumber pendapatan mereka,
Sementara pihak dari pemerintah Kecamatan Mare, A.Aksi selaku Sekretaris Camat membantah adanya
Short Message Service (SMS) yang berbunyi "Upacara peringatan HUT RI ke-70 secara unik besok di dusun bulu desa cege, kecemtan mare, besok dilaksanakan. Ditengah sawa oleh parah petani. Isi sambutannya berupa bentuk protes terhadap pemerinta yg tdk memperhatikan petani. Yg mau liputan kesanamiki pagi2".
Dengan adanya sms beredar tersebut. Dianya membantah bahwa itu tidak benar,
"Sms itu sengaja disebar oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan sepihak. Perlu di ketahui tidak ada niat untuk memperotes program pemerintah, walaupun keadaan kehendak kemarau ini bukan kehendak pemerintah, namun dari Alam. Ini hanya tujuan untuk memeriahkan kemerdekaan,"ungkapnya.
Penulis : yusnadi
Editor : ruz
Post a Comment